Jumat, 13 September 2013

ngelupain seseorang yang pernah jadi bagian dari kehidupan kita itu susah bahkan cenderung nggak bisa kenangan indah dan masa sulit di hadapi bersama semua itu akan selalu terekam indah di otak dan tersimpan di hati aku yang kini telah hilang dari pandanganmu aku yang kini tak lagi menjadi bagian hidupmu apa kabar ? aku disini masih belum bisa melupakan kamu tapi aku bisa merelakan kamu bersama dia kok tenang aja ngelupain kamu itu susah banget tapi kalo di suruh inget apa aja yang udah kita lalui bersama aku bisa dengan mudah dan cepat membuka lembaran masa masa itu aneh ? iyaa emang aneh tapi inilah aku aku yang tak bisa melupakanmu dan yang selalu mengingatmu bukan siapa siapa untukmu mungkin tak sedikitpun bayanganku di otak dan hatimu tapi tidak denganku berbahagialah disana bersamanya tapi jangan pernah lupakan aku , masa lalumu :)

MY HEART ENEMY

“When I see your smile Tears run down my face I can't replace And now that I'm stronger I've figured out How this world turns cold And breaks through my soul And I know, I'll find deep inside me I can be the one I will never let you fall I'll stand up with you forever I'll be there for you through it all Even if saving you sends me to Heaven It's okay, it's okay, it's okay” bunyi handphone paggilan masuk, “Hallo.” Jawabnya. “ini malem ke berapa ya aku mikirin kamu? Nggak kehitung sih, kamu nggak mau tau aku sekarang lagi ngapain? Aku lagi kangen sama kamu, meskipun aku ngerasa aku ini siapa, Apa boleh aku rindu sama kamu? Oh ya, merindukan seseorang yang nggak merindukan kita juga itu rasanya nggak enak lho, apalagi merindukan seseorang yang udah nggak berhak kita rindukan. Kamu pasti inget aku pernah bilang kalo aku suka banget sama hujan, dan kamu pasti inget juga aku nggak pernah ngasih alasan kenapa aku suka sama hujan. Hujan punya cerita sendiri tentang kita , ya kita salah satu alasan kenapa aku suka hujan adalah sebagai tanda bahwa kita pernah ada dan pernah merasakan apa itu bahagia. Dan sampai sekarang pun aku juga masih tetep suka sama hujan. Dulu, pernah ada kita kan sebelum kalian pernah ada canda tawa dan air mata juga kan? Ya, aku sebut itu kenangan. Sekarang bahagianya kamu bahagiaku juga meskipun kamu udah dibahagiakan lagi sama seseorang yang bukan aku. Tapi aku tetap percaya jangan pernah lupakan kita. Cerita kita, kita yang buat, dan cuma kita yang bisa menghapusnya. Jangan jenuh dan jangan benci dengan keadaan yang seperti ini. Berbahagialah disana, karena masih ada waktu untuk aku jatuh cinta lagi.” Seketika itu juga sambungan telpon terputus. Fani segera menjauhkan BlackBerry-nya itu dari telinganya dengan tidak bersemangat. “Siapa yang nelpon, Fan?” tanyaku pada sahabatku itu dengan penasarannya. “Raffa,” jawabnya singkat. “Dia ngomong apa sama kamu?” kataku tak sabaran. “Nggak, dia cuma ngasih puisi aja kok, Nin.” Senyum pahit mengembang dari bibir mungilnya. Aku bergegas memeluknya, aku tahu apa yang dia rasakan saat ini. Apalagi kalo udah ada hubungannya sama cowok itu. Oh yaa kenalin, aku Meisita Dias Nindya biasa dipanggil Nindya sama sahabatku Fanisa Dewi Yuliani itu. Raffa? Alright, Raffa Alamadrian itu mantan pacar sahabatku. Mereka udah putus sekitar kurang lebih 2tahun yang lalu. Gilee lama amat kan yaa, tapi Fani bilang dia masih punya feeling sama Raffa. Entahlah, cinta bikin buta semuanya. Raffa itu orangnya ganteng, kapten basket di sekolahnya, suka shuffle (Fani yang ngenalin shuffle sama dia), jutek tapi perhatian sama orang yang dia sayang, dan satu lagi misterius! Hell! Udah kayak setan aja pake acara misterius segala. Tapi emang gitu sih orangnya. Susah di tebak banget. Dan satu lagi sifatnya yang aku nggak suka dan bikin aku nggak merestui hubungan mereka adalah dia itu PLAYBOY! Siapa sih yang pengen liat sahabatnya di duain ckck parah lu Raf! “Calm down baby, stay cool yaa.” Aku mengelus kepalanya dalam pelukanku. Dia nangis untuk yang kesekian kali gara gara cowok sialan itu. “Nangis aja sampe puas biar kamu lega,” aku yang melihatnya seperti itu jadi ikutan sedih. Beberapa menit berlalu, tangisan Fani mulai mereda. “Makasih yaa Nin kamu emang sahabat yang terbaik buat aku,” katanya seraya memelukku lebih erat lagi. “Urwell sayang udah tugas seorang sahabat kok hihi,” aku tersenyum padanya sedetik kemudian ia tersenyum dan menghapus air matanya. By the way, Fani sekarang udah punya pacar. Pacarnya itu temen sekelasnya. Tapi dia bilang dia masih belum bias ngelupain Raffa. What? Cowok kayak Raffa? Aduh Fani sayang kan udah ada Febryan Alfian kamu ngapain mikirin playboy itu. Please move on, Fian sayang sama kamu tapi kamu? Masih aja sayang sama orang yang udah nggak sayang sama kamu. Seketika itu juga, fikirannya melambung jauh. Jauh saat mereka adalah masih sepasang kekasih. Aku tahu itu, ekspresi sedihnya seketika muncul kembali ketika mengingat semua kenangan indah itu. Seperti ingin menangis, namun ia menahan butiran butiran bening itu kembali jatuh membahasi pipinya. “Eh Nin, aku punya kenalan nih cowok kece banget. Udah suka sama dia sejak pertama kali ketemu hihi di kenalin sama temen aku. Namanya Raffa. Kapten basket, Nin. Itu kan type cowok aku banget.” Cerocos-nya padaku sepulang sekolah. Sepulang sekolah dia emang selalu mampir ke rumah aku dulu sekedar buat curhat atau Cuma iseng main hihi. “Really? Wow Great baby! Terus terus gimana?” jawabku antusias. “Kepo yaa. Haha. Jadi gini, besok kan dia latihan basket sama temen-temennya nah aku di ajak dia di suruh nemenin dia latihan. Aduh jadi bingung besok harus pake baju apa, can you help me?” tanyanya padaku memelas. “Of course beb, wajah memelasmu selalu bisa meluluhkan hatiku, alright I will help you.” Kataku sambil tersenyum. “thank you so much beb you’re the best ever!” dia tersenyum lebar dan segera memelukku erat. Okay, hari ini aku bakal bantuin Fani milih baju yang cocok buat nemenin Raffa latian basket. Udah kayak mau kondangan aja dah lu Fan ribet banget Cuma mau nemenin latihan basket aja ckck. “Ini?” tanyanya pada baju pertama. “No!” “kalo yang ini?” “No way Fan” “gimana kalo yang ini?” “Aha! Looking good. Udah itu aja.” Kataku menyarankan. Setelah mengganti pakaiannya dengan pakaian yang aku pilih tadi segera aku mendudukkannya di depan meja rias lalu mendandani Fani dengan make up natural. “Finish! Sekarang kau sudah siap.” Kataku senang. Tin tin. “Nah tuh Raffa-nya udah dating gih sana buruan,” aku mendorongnya untuk segera menemui Raffa. Seneng liat sahabatku seneng begini. Aku melihat mereka pergi di balik jendela kamar Fani. Jujur, aku malu pada matahari karna dia selalu lebih dulu menyapa mu dipagi hari, melihatmu setiap hari, menerangimu setiap nafas. Jujur , aku malu pada bulan bintang, yang lebih sering kau lihat dan menerangimu saat gelap. Aku dimarahi oleh mereka, karna aku tidak becus menjagamu, memperhatikan mu dan menjadi kekasih yang baik bagimu. Maka, tegurlah aku pada kekuranganku. Bentak lah aku mana kala aku menyakitimu. Jika perlu cambuk lah aku ketika aku dingin terhadapmu. Tapi janganlah pergi dari hadapan ku, aku mencintaimu, walaupun aku lamban. Pergilah dari pandanganku ketika kamu benar-benar menghilangkan perasaan itu. Sejak hari itu mereka semakin deket. Fani cerita semua apa yang udah dia lakuin sama Raffa berdua layaknya orang pacaran seperti makan siang atau makan malam bareng, nonton bioskop, nonton konser juga. Kemana mana selalu aja bareng. Seperti biasa, Fani selalu mampir ke rumahku sepulang sekolah. Dan dengan wajah lelahnya itu tiba tiba dia ngomong : “Kapan yaa Nin dia nembak aku?” tanyanya seketika menjadi murung. “Sabar tunggu waktu aja Fan,” senyumku padanya. Keesokan harinya Raffa bilang dia mau jemput Fani di sekolah terus ngajak Fani hang out. And you know what? Ternyata Raffa nembak Fani waktu mereka lagi makan siang di salah satu cafĂ© di mall. How sweet you are, Raf! Nembak sahabat aku di depan orang banyak dengan bunga dan coklat. Semakin hari mereka semakin mesra aja hihi aku ikut seneng liatnya. Debit air yang keluar setiap detik, seperti mengambarkan curahan perasaanku. Perhatianmu adalah kala dimana aku tersenyum bahagia. Ketika memilikimu adalah kepastian terbaik. Memang aku bukan yang terbaik untuk mu. Tapi wajahmu yang membuatku berarti. Tembok yang berwarna putih pun tertulis namamu. Dengan kepastian, bahwa kau yakin milikku. Tiupan angin mendukung untuk mengeringkannya. Dengan harapan keabadian pelukan hangatmu. Satu kata yang bermakna, kau panggil aku. Matahari terbenam mendukung bayangan kita dalam sebuah perdamaian yang dinamakan "kasih sayang" itu smsnya Raffa buat Fani. Setiap malem Raffa selalu aja ngasih puisi ke Fani. So sweet yaa hihi. Hari ini, tanggal 5 Febuari 2011 adalah hari ulang tahun Fani yang ke-17. Tapi dia keliatan nggak semangat banget. Ketika aku Tanya dia kenapa dia jawab : “Aku putus sama Raffa seminggu yang lalu Nin,” senyum palsunya nampak di bibirnya. Hell yeah! Poor you Fan sorry to hear that *kasian banget kamu Fan ikutan sedih dengernya* dasar cowok nggak punya hati lu Raf! Setelah 7 bulan lebih jadian sama sahabat gue sekarang apa! Kataku dalam hati dengan penuh emosi. Dan yang lebih parahnya lagi aku baru tahu kalo mereka putus karena kesibukan kita masing-masing jadi kita nggak ketemuan selama seminggu ini. Ulang tahun ke-17 sahabatku ini benar benar menyakitkan tak ada kado special apapun. Aku hanya bisa memberinya hadiah dan surprise kecil seadanya. Maafkan aku Fani, happy birthday. Kesadaran palsu ketika mencintai seseorang adalah hal mutlak. Engkau yang kini tengah menghilang dari catatan sejarah waktuku. Aku tak yakin kau akan mengingatku lagi nanti.Pengandaian pengandaian tentang pemikiran sifat seseorang yang mudah berubah. Saat engkau memejamkan matamu, engkau dapat merasakan ku. Merasakan kerinduanku kepada sosokmu yang tengah hilang. Menyerap kalor dari tubuh ku, hingga aku dingin kembali. Aku bisa kehilangan energi lalu mati karena dingin nya aku, semua takkan terasa tanpa adanya dirimu. Kini engkau memperbaiki tulang-tulang mu yang merapuh, bersama kebahagiaan yang lain. Berjalan diatas lentera putih tanpa menggenggam tanganku. Senyum mu yang indah, mengalihkan perasaanku, tanpa mu yang menghancurkan CO2 dalam diriku, aku bernafas bersama O2 dirimu. Tiba-tiba handphone Fani bergetar tanda ada sms dan dengan malas ia segera membukanya : Nadi selalu berdenyut dalam ritme yang tetap. Seperti aliran kasih sayang, yang takkan berubah. Walau pusaran air tengah menenggelamkan ku, Aku takkan hilang darimu, kamu adalah sesuatu yang tak terjelaskan. Kota ini terlalu luas untukku sendiri. Kenangan mu masih tergambar dalam anganku. Terhanyut dalam ritme jantung yang takan berhenti, selama nafas ini dan selama takdir ini. Ketika ku buka mata untuk yang pertama kalinya, aku hanya mengingat mu, membawa senyum di pagiku. Walau kini aku tak bisa menyentuhmu. Tetapi kamu adalah sentuhan ku. Tutur katamu menggambarkan , mengendarai perasaanku yang takkan usai. Ternyata sms dari Raffa. “Apa maksudnya sms aku kayak gitu?” tanyanya pada dirinya sendiri. Dia bingung dengan maksud dari smsnya. Pintu kamarnya tiba-tiba terbuka, seketika ia menutup mulutnya dengan kedua tangannya karena kaget. “Happy birthday to you happy birthday to you happy birthday happy birthday happy birthday Fani,” Raffa dan teman temannya termasuk aku memberikan surprise padanya. Hahaha ini adalah kerjaanku dan Raffa untuk mengerjai dia dan berhasil! “Selamat ulang tahun My Queen Bee. Maafkan aku. Kemarin itu kerjaan temen temen dan ide mereka aku nggak mau kehilangan kamu.” Kata Raffa seraya memeluknya dan memberikan seikat bunga mawar putih. Kemudian Fani meniup lilin angka 17 yang berdiri tegak di atas roti blackforest kesukaannya kemudian memotong kuenya untuk Raffa dan menyuapinya dengan penuh kasih sayang. Aku yang memang tak bisa tanpamu. Berjalanlah menuju sisi lain dari langit. Dan disanalah kita akan bersama. Berjalan melalui jalan luas yang sepi. Sambil memikirkan mu, hingga aku tak bisa terlelap. Masa depan tanpamu, masa depan tanpa arti. Karena aku tidak bisa melihat wajahmu lagi. Perlihatkan wajah terbaik mu. Ketika kau ada di atas sana. Aku berusaha menggapaimu, aku mencintaimu. Larutan yang di campurkan pada pelarut, di adukan. Hari demi hari mencapai titik jenuh. Ketika itu matahari memarahiku. Karena aku melukaimu yang tak terluka. Bagaimana pun tempat yang paling nyaman itu adalah di dalam hatimu. Namun sayang sekali, 3bulan setelah itu mereka benar benar putus karena alasan yang tak tahu apa. Sekarang hidupnya adalah Fian, tapi Raffa masih sering memberikan puisi puisi terbaiknya untuk Fani. Entah apa maksud dari semua ini Fani dan aku tak cukup pandai untuk menebak apa sebenarnya isi hati dan fikiran Raffa. “Boo, Bee missing you so much,” kata Fani seperti nada sedang berbisik. “Nin, aku kangen sama my Boo. Am I wrong?” tanyanya padaku dengan wajah sedihnya. “tentu aja kamu boleh kangen sama Raffa tapi inget yaa sama Fian, hubungan kalian yang udah 7bulan ini,” ingatku padanya. “Tuhan, aku merindukan dia. Dia yang selalu dingin padaku. Dia yang selalu perhatian padaku. Aku kangen kamu manggil aku ‘My Queen Bee’dan aku manggil kamu ‘Boo’ nama kesayangan kita. Aku kangen semua dari dia Tuhan. My Boo, I miss you.” Bisakah kau menjadi bagian dalam hidupku. Menjadi orang tercinta namun bukan kekasih. tempat berbagi cerita, dan cinta. Bukan tangisan yang ku inginkan. Dapatkah kau menjadi alasan disetiap senyumku. Dapatkah kau berhenti melukai setiap hati yang retak. Dan apakah mungkin aku siap menerima kalau kau tak mungkin menjadi seorang itu. In Reply to Raffa Allamadrian : @TuanRaffa aku masih suka dengerin ini kok Itu mention Fani ke Raffa cuma pengen dia tahu kalo Fani masih suka dengerin suaranya dia yang nyanyiin Fani lagunya Maroon5 yang She Will Be Loved sebelum tidur. Suara khas ditambah petikan gitarnya Raffa itu lho guys sesuatu banget kalo katanya Fani hihi. Dulu emang selain suka ngasih puisi Raffa sering nyanyiin Fani lagu sampe Fani ketiduran. Fian marah banget sama Fani gara-gara Fani mention-an di twitter sama Raffa. Sebelumnya pernah Fian juga marah gara-gara hal yang sama. Waktu itu Raffa nge-hack facebook-nya Fani soalnya Fani belum ganti password ketika putus sama Raffa. Disitu Raffa nulis status : Raffa. Udah gitu dikasih symbol love pula. Semakin bingung sama kelakuan anehnya Raffa. Langsung aja Fani tanya sama Raffa. Dia bilang Cuma iseng. Apa dia nggak tahu itu bikin hubungan dia sama Fian di ambang kehancuran. Kesabaran manusia pasti ada batasnya dong iya kan? Dan itu juga terjadi sama Fian. Mereka udah nggak bisa lagi bersatu lebih lama. Hubungan yang udah nggak bisa di pertahanin buat apa di lanjutin? Ketika perasaan masih untuk dia masa lalumu, jangan pernah menerima orang lain. Kasian banget tau nggak orang yang tulus sayang sama kamu tapi kamu masih sayang dia masa lalumu. “Udah deh single aja udah kelas 12 juga kan yaa Nin fokus belajar dulu biar bisa masuk PTN hihi,” katanya padaku. “Yes beb bener banget! Aku juga single kok tenang aja cowok yang lebih baik dari mereka masih banyak,” kita ketawa bareng disitu. Kau adalah musuh bagi hatiku. Yang membuat aku waspada dan aku buru-buru membentengi diri agar tak terpikat pada pesonamu. Tapi, kau terus memaksa masuk. Seperti kuda Troya, kau sukses menyelusup ke ruang hatiku. Aku memang bertekad menjauhimu, tetapi jantungku ternyata tak cukup kuat untuk membendung setiap debaran yang tercipta karena dirimu. Aku tahu akan menyesali semuanya, tetapi tak ada yang bisa ku lakukan. Aku terlanjur menerjunkan diri kedalam jurang hatimu. Terbakar bersama perasaan yang menarikku dalam hatimu. Aku nekat mengambil resiko terluka lagi. Dan kali ini karenamu. Sebab mencintaimu tak membutuhkan alasan.